Judul : Meningkatkan Aspek
Kognitif, Afektif dan Psikomotorik
dengan
Kurikulum 2013
Hari/tanggal :
Senin, 08 Desember 2014
Tempat :
MTs. Madarijul Huda Kembang
Nara Sumber : Wakakur (Bpk. Saiful Umam, S.Pd.I)
Pewawancara : Mohammad Kun Muhandis
Kelas : C / LK
NIM : 112754
1.
Wawancara
Apa yang anda
ketahui tentang konsep penilaian?
Penilaian merupakan
proses untuk mengambil keputusan dan mengetahui sejauh mana peserta didik
menguasai pembelajaran. Sebenarnya hal ini meliputi 3 aspek, yaitu pengukuran,
penilaian, dan evaluasi. Ketiga istilah tersebut memiliki makna yang berbeda,
walaupun memang saling berkaitan. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan
hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran. Penilaian adalah proses
mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti
hasil pengukuran. Sedangkan evaluasi adalah proses mengambil keputusan
berdasarkan hasil-hasil
penilaian.
Pentingkah
penilaian untuk suatu pembelajaran menurut bapak?
Sangat penting
sekali, karena dengan penilaian itulah yang dijadikan patokan seorang pengajar
untuk mengetahui sejauh mana anak didiknya menguasai pelajaran. Dan juga
kadang-kadang digunakan untuk mengetahui masalah-masalah yang diderita peserta
didik dalam proses pembelajaran.
Sekarang kan ada
kurikulum yang baru pak, yaitu K 13. Apakah sama penilaian K 13 dengan
kurikulum sebelumnya?
Bisa dikatakan
sama, juga bisa dikatakan beda.
Kok gitu pak?
Katanya sih K 13
ini mendahulukan aspek afektif agar sikap peserta didik tidak awur-awuran,
tetapi dari dulu sekolah disini paling diprioritaskan tentang sikap tersebut.
Naik dan tidaknya peserta didik dilihat dari aspek sikapnya. Karena itu yang
tampak dalam kehidupan masyarakat. Bahkan sikap bisa merubah kognitif siswa
jika dia mau bersungguh-sungguh. Dan juga dari dulu kognitif, afektif dan
psikomotorik selalu jadi bahan acuan disini. Gag tahu sih, kalau
sekolah-sekolah yang lain.
Sebenarnya
penilaian K 13 itu seperti apa sih pak?
a)
KI-1: kompetensi inti sikap spiritual.
b)
KI-2: kompetensi inti sikap sosial.
c)
KI-3: kompetensi inti pengetahuan.
d)
KI-4: kompetensi inti keterampilan.
Untuk
setiap materi pokok tertentu terdapat rumusan KD untuk setiap aspek KI. Jadi,
untuk suatu materi pokok tertentu, muncul 4 KD sebagai berikut:
1)
KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu
bersifat generik, artinya berlaku untuk
seluruh materi pokok).
2)
KD pada KI-2: aspek
sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat relatif generik, namun
beberapa materi pokok tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain
pada KI-2).
3)
KD pada KI-3: aspek pengetahuan
4)
KD pada KI-4: aspek keterampilan
Dalam penilaian
K 13 penilaian mencakup 3 aspek yang telah disebutkan. Setiap guru baik guru
agama maupun umum semua menilainya. Sehingga ada proses baik di sekolahan, rumah,
sikap diri sendiri, antar teman, pada guru, dan bakat siswa tercakup dalam
penilaian K 13.
Menurut anda
adakah kelebihan atau kekurangan dalam penilaian K 13?
Setiap hal
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dalam kurikulum 2013 dan penilaian
K 13. Menurut saya kelebihan dari penilaian K 13 diantaranya adalah nilai yang
dihasilkan obyektif karena terdiri dari beberapa penilaian, bukan dari satu
sudut pandang saja akan tetapi secara menyeluruh. Di samping itu, seorang siswa
nantinya dituntut untuk aktif dan kreatif dalam seluruh pembelajaran yang ada
sehingga timbul generasi-generasi yang handal bukan hanya dari segi kognitif
tapi juga afektif dan psikomotorik. Sedangkan diantara kelemahannya adalah
seorang guru dituntut untuk kreatif dan mengerahkan banyak waktunya dalam
bidang pendidikan. Dan hal ini sangat sulit sekalai karena disamping jadi guru
beliau mempunyai kegiatan lain. Disamping itu guru juga harus mempunyai
kompetensi yang handal dalam mengemban dan membimbing peserta didik. Dan semua
guru mungkin belum menguasai hal itu.
Apakah bapak merasa
ada yang diperbaiki dalam penilaian K 13?
Kalau menurut
saya, secara garis besar penilain K 13 cukup baik. Dan kalau bisa mengadakan
work shop untuk membahas hal ini agar semua guru sepaham tentang penilaian
tersebut.
Apakah di
Madrasah bapak sudah menerapkan kurikulum dan penilaian ini?
Kurang lebihnya
sudah, setiap guru sudah saya beri leger nilai yang didalamnya meliputi 3
aspek. Tergantung gurunya mengembangkannya seperti apa. Yang jelas sedikit
banyak mereka tahu tentang konsep K 13 sekaligus penilaiannya.
Apakah ada
kendala dengan berubahnya kurikulum sekaligus penilaian pembelajaran dengan K
13?
Sebenarnya
banyak sekali kendala, diantaranya adalah sebgian guru kesulitan untuk menerapkan
K 13, kurikulumnya saja sulit diterapkan apalagi penilaiannya. Kadang ada siswa
yang tidak aktif dalam sebuah pembelajarannya sehingga guru bingung memasukkan
nilai menurut K 13. Apalagi guru-guru yang sepuh-sepuh malah ada yang sama
sekali htidak paham tentang K 13 itu sendiri.
Apakah anda
mempunyai tawaran atau solusi untuk implementasi K 13?
Menurut saya
agar lebih mudah mengimplementasikan penilaian K 13 setiap guru diberi aplikasi
terkait dengan penilaian K 13 agar mereka mudah menjalankan K 13.
2. Analisis Wawancara
a. Konsep penilaian K 13 merupakan suatu proses yang
baik, karena mencakup seluruh aktivitas peserta didik. Sehingga hasil yang
didapatkan dari penilaian tersebut benar-benar obyektif dan dekat dengan
kebenaran.
b. Untuk mensukseskan suatu pembelajaran agar peserta
didik mencapai dalam tujuan pembelajaran, maka disusunlah K 13 demi terciptanya
pendidikan yang bermutu. Atas dasar itulah sekolah / madrasah menerapkan K 13
sekaligus penilaiannya walaupun belum secara sempurna. Masih ada banyak kesalahan
dan hal yang belum dilaksanakan dalam kurikulum 2013. Untuk mengimplementasikan
K 13 sekaligus penilaiannya tidak terhindar dari peran guru, kreatifitas guru
dan pengalaman seorang guru, agar peserta didiknya dapat mencapai tujan
pembelajaran, lebih-lebih pembelajaran kurikulum 2013.
0 Response to "Meningkatkan Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik dengan Kurikulum 2013"
Post a Comment
Silahkan komentar dengan baik