Pendidikan Karakter Pada Anak - Siklus nakalnya anak bukan semata-mata kesalahan dari pribadi anak itu sendiri karena setiap anak menghadapi masa-masa labil dan harus diberi pengarahan secara mendalam dan bisa jadi jika dihadapi dengan tidak bijaknya orang tua akan menjadikan seorang anak berkepribadian yang jelek bahkan bisa menurunkan kreativitas dan mentalnya. Suatu contoh seperti ini :
Karena anaknya nakal, maka orang tuanya murka dan karena orang tuanya murka maka Allah juga murka. Dan jika Allah murka, maka tidak turun rahmat di rumah itu. Dan jika tidak turun rahmat di rumah itu, maka keluarga itu akan banyak masalah. Karena keluarga itu banyak masalah, maka anaknya tidak merasakan kebahagiaan dan tidak nyaman sehingga akan makin nakal. Dalam mensikapi hal itu, maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah pendekatan pada diri anak tersebut. Tidak boleh langsung marah-marah sehingga menjadikan anak susah, penat, jenuh dan lain-lain. Pendekatan ini bertujuan untuk mencari problematika dan solusi untuk mensikapi prilaku menyimpang anak tersebut. Strategi paling efisien untuk memutus rangkaian siklus itu adalah mencegah orang tua murka, arogan, marah, berbicara yang tidak elok, sehingga semua itu bisa jadi terekam pada otak anak dan lama kelamaan akan diaplikasikan pada dirinya. Dan apabila orang tua segera menghadapi anaknya dengan kasih sayang, lemah lembut dan tidak dengan kemurkaan maka orang tua itu menunjukkan kepada Allah bahwa mereka berdua ridla kepada anaknya, tentu bukan ridla terhadap kenakalannya, melainkan ridla kepada diri anaknya.
Dengan memastikan ridla kepada anak maka orang tua akan dapat melakukan 3 tahap ini:
1. Segera memaafkan anaknya tidak memarahinya sama sekali dan segera berusaha memahami situasi apa yang sedang dihadapi anaknya.
2. Segera menemui, berdialog dan turut mendiskusikan solusi terbaik apa yang harus diambil oleh anak, orang tua atau pihak lainnya sambil terus mendoakannya.
3. Segera melupakan segala kesalahan anaknya tadi dan tidak mengungkit-ungkitnya kembali.
Artinya : "Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 64:14).
Dengan konversi murka menjadi ridla, maka sekarang siklusnya jadi sebagai berikut :
Suatu hari anak itu nakal kemudian orang tuanya segera melakukan 3 tahap tersebut dengan penuh kasih sayang sebagai wujud keridlaan mereka kepada anaknya. Apabila orang tua anak itu ridla maka Allah meridlainya.Jika Allah meridlainya maka rumah yang penuh ridla itu dirahmati Allah dan apabila rumah itu penuh rahmat Allah maka keluarga itu penuh kasih sayang sehingga jadi semakin bahagia. Dengan kebahagiaan yang berlimpah maka anak akan menjadi lebih baik sebab setiap masalah hidupnya selalu segera mendapat solusi. Jadi, pada setiap kenakalan anak sesungguhnya bukan pada anak solusinya melainkan pada orang tuanya yang selalu mengarahkan, memberikan solusi dan mendoakannya.
Demikianlah siklus perjalanan kehidupan yang sering kali dilakukan oleh orang tua. semoga dengan pembahasn ini, kalian bisa mengaplikasikan Pendidikan Karakter, sehingga mewujudkan anak-anak yang mempunyai jiwa yang baik dan bersih serta karakter yang baik.
Semoga bermanfaat...
Karena anaknya nakal, maka orang tuanya murka dan karena orang tuanya murka maka Allah juga murka. Dan jika Allah murka, maka tidak turun rahmat di rumah itu. Dan jika tidak turun rahmat di rumah itu, maka keluarga itu akan banyak masalah. Karena keluarga itu banyak masalah, maka anaknya tidak merasakan kebahagiaan dan tidak nyaman sehingga akan makin nakal. Dalam mensikapi hal itu, maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah pendekatan pada diri anak tersebut. Tidak boleh langsung marah-marah sehingga menjadikan anak susah, penat, jenuh dan lain-lain. Pendekatan ini bertujuan untuk mencari problematika dan solusi untuk mensikapi prilaku menyimpang anak tersebut. Strategi paling efisien untuk memutus rangkaian siklus itu adalah mencegah orang tua murka, arogan, marah, berbicara yang tidak elok, sehingga semua itu bisa jadi terekam pada otak anak dan lama kelamaan akan diaplikasikan pada dirinya. Dan apabila orang tua segera menghadapi anaknya dengan kasih sayang, lemah lembut dan tidak dengan kemurkaan maka orang tua itu menunjukkan kepada Allah bahwa mereka berdua ridla kepada anaknya, tentu bukan ridla terhadap kenakalannya, melainkan ridla kepada diri anaknya.
Dengan memastikan ridla kepada anak maka orang tua akan dapat melakukan 3 tahap ini:
1. Segera memaafkan anaknya tidak memarahinya sama sekali dan segera berusaha memahami situasi apa yang sedang dihadapi anaknya.
2. Segera menemui, berdialog dan turut mendiskusikan solusi terbaik apa yang harus diambil oleh anak, orang tua atau pihak lainnya sambil terus mendoakannya.
3. Segera melupakan segala kesalahan anaknya tadi dan tidak mengungkit-ungkitnya kembali.
وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : "Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 64:14).
Dengan konversi murka menjadi ridla, maka sekarang siklusnya jadi sebagai berikut :
Suatu hari anak itu nakal kemudian orang tuanya segera melakukan 3 tahap tersebut dengan penuh kasih sayang sebagai wujud keridlaan mereka kepada anaknya. Apabila orang tua anak itu ridla maka Allah meridlainya.Jika Allah meridlainya maka rumah yang penuh ridla itu dirahmati Allah dan apabila rumah itu penuh rahmat Allah maka keluarga itu penuh kasih sayang sehingga jadi semakin bahagia. Dengan kebahagiaan yang berlimpah maka anak akan menjadi lebih baik sebab setiap masalah hidupnya selalu segera mendapat solusi. Jadi, pada setiap kenakalan anak sesungguhnya bukan pada anak solusinya melainkan pada orang tuanya yang selalu mengarahkan, memberikan solusi dan mendoakannya.
Demikianlah siklus perjalanan kehidupan yang sering kali dilakukan oleh orang tua. semoga dengan pembahasn ini, kalian bisa mengaplikasikan Pendidikan Karakter, sehingga mewujudkan anak-anak yang mempunyai jiwa yang baik dan bersih serta karakter yang baik.
Semoga bermanfaat...
0 Response to "Pendidikan karakter pada anak"
Post a Comment
Silahkan komentar dengan baik