Ilmu adalah tulang punggung yang menopang semua kebutuhan hidup manusia, baik dalam beragam, bernegara, bekerja, bertetangga ataupun berumah tangga. selain itu, ilmu juga bisa menyelamatkan kita dari siksa akhirat, karena orang yang berilmu bisa meraih ketaqwaan. Islam sangat menyadari hal ini, sehingga islam mewajibkan ummatnya untuk belajar, walaupun dalam keadaan yang paling darurat, misalnya saat perang. Allah berfirman :
وَمَا كَانَ المؤمنون لينفروا كافة فلولانفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا في الدين و لينذروا قومهم اذا رجعوا اليهم لعلهم يحذرون
Tidak sepatutnya bagi mukminin pergi emua ke medan perang. mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga dirinya (Q.S. At Taubah : 122)
Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa orang mukmin tidak diperintah untuk berperang semua, akan tetapi sebagian diperintah berperang dan sebagian lain diperintah untuk menuntut ilmu. untuk itu orang yang menuntut ilmu ini berada dalam situasi perang yang membahayakan karena bisa jadi saat belajar tiba-tiba musuh datang menyerang.
Islam menuntut kita untuk ikut melestarikan kegiatan belajar dalam kondisi apapun dan dimanapun, sebagaimana yang disabdakan Rasul :
طلب العلم من المهد الي اللحد
Menuntut ilmu (termasuknya adalah belajar) dimulai dari bandulan (kecil) sampai masuk liang kubur.
Bahkan Rasululloh bersabda :
اغد عالما او متعلما او مستمعا او محبا ولا تكن خامسا فتهلك
Jadilah orang alim, atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan, atau orang yang mencintai ilmu, dan janganlah menjadi orang yang kelima (bukan alim, mutallim, mustami', dan muhib) maka kamu akan rusak
Oleh sebab itu, jadilah orang yang bermanfaat di setiap kesempatan. Jika kita Alim, maka ajarkanlah ilmu yang kita miliki. Jika kita masih bodoh, maka kita harus belajar dengan sungguh-sungguh. Jika kita sangat bodoh, maka kita cukup mendengarkan orang yang berbicara tentang keilmuan dan jangan pernah bosan. Jika kita orang yang mempunyai harta maka kita harus memberikan sebagian harta kita untuk pendidikan. dan jika kita tidak mempunyai apa-apa maka gunakanlah tenaga kita untuk memsukseskan pendidikan. maju mundurnya suatu kaum, tergantung sumber daya masyarakat yang dimiliki kaum tersebut.
Peran apapun yang mendukung kegiatan belajar semuanya mendapatkan penghargaan dalam islam. dan semuanya mendapatkan pahala, mulai dari orang yang berperan kecil sampai berperan besar. Nabi Muhammad bersabda :
العلم خزائن مفاتيحها السؤال الا فاسألوا فانه يؤجر فيه اربعة السائل و العالم والمستمع و المحب لهم
Ilmu bagaikan gudang penyimpanan dan kunci untuk membukanya adalah pertanyaan. Maka bertanyalah, karena dalam hal itu ada empat orang, yaitu orang yang bertanya, orang yang alim yang menjawab pertanyaan, orang yang mendengarkan dan orang yang senang melihatnya.
0 Response to "Lestarikan Budaya belajar"
Post a Comment
Silahkan komentar dengan baik