Pembelajaran PAIKEM



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
   Suatu pengajaran yang hanya mengutamakan prinsip individual tidak akan menguntungkan siswa maupun masyarakat. Kehidupan sebagian besar siswa dipengaruhi oleh orang lain maupun teman-temannya. Dimana ada orang hidup bersama-sama, tentu disana ada kontak sosial. Hubungan sosial antara sesama manusia merupakan suatu keharusan, sebab dengan kontak sosial orang akan dapat mengembangkan kepribadiannya dengan lebih sempurna. Dengan kegiatan-kegiatan ini maka dalam setiap kegiatan mengajar guru dituntut agar sanggup menciptakan suasana sosial yang membangkitkan kerja sama diantara para siswa dalam mewujudkan materi pelajaran supaya dapat diserap lebih efektif dan efesien (Depdiknas, 2003).
Proses belajar mengajar pada intinya tertumpu pada suatu persoalan yaitu bagaimana guru melibatkan siswa agar terjadi proses belajar yang efektif untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Hal ini menuntut guru untuk lebih kreatif memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan disajikan kepada siswa.
Pada proses pembelajaran selama ini guru lebih mendominasi proses pembelajaran yaitu guru menyampaikan materi dengan metode ceramah sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Pembelajaran seperti ini akan memaPAIan kreatifitas siswa sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru PAI di MTs. Madarijul Huda Kembang Dukuhseti Pati bahwa aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah, walaupun ada sebagian kecil siswa yang aktif dan menanggapi apa yang disampaikan oleh guru. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan sendiri konsep-konsep pelajaran yang ada. Hal ini menyebabkan pelajaran PAI kurang menarik sehingga mengurangi antusias siswa untuk belajar PAI yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAIKEM. Disebut demikian, karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan dan mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran PAI siswa kelas VII di MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015. Sehingga pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan. Menurut Sunhaji,M.Ag (2007). Kegiatan pembelajaran adalah suatu aktifitas untuk mentransformasikan bahan pelajaran kepada subjek belajar. Pada konteks ini, guru berperan sebagai penjabar dan menerjemahkan bahan tersebut agar dimiliki siswa MTs. Madarijul Huda Kembang.
Berbagai upaya dan strategi dilakukan guru supaya bahan/materi pelajaran tersebut dapat dengan mudah dicerna oleh subjek belajar, yakni tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tujuan ini merupakan gambaran perilaku yang diharapkan dimiliki oleh subjek belajar, atau hasil belajar yang diharapkan dan untuk mengurangi kebosanan dan tidak paham siswa dalm belajar PAI, maka guru harus mengusahakan suatu cara yang dapat membantu siswa agar lebih cepat memahami dan memotivasi dalam pelajaran tersebut.
Salah satu caranya adalah membuat siswa menjadi aktif dan guru membuat suasana menyenangkan dengan itu hasil belajar di harapkan dapat tercapai dengan baik.
Dalam pengajaran PAI membuat suasana menyenangkan dapat menciptakan kondisi belajar yang mengarah pada potensi siswa untuk berfikir kreatif dan melibatkan diri secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang; Pengaruh Penerapan Pembelajaran PAIKEM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PAI Siswa kelas VII Di MTs. Madarijul Huda Kembang Tahu Pelajaran 2014/2015.
B.     Rumusan Masalah
Berpijak pada latar belakang permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ”Apakah ada pengaruh penerapan metode pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan Hasil Belajar PAI pada siswa kelas VII di MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015”?
C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran PAIKEM dalam  meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VII MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
D.    Manfaat Penelitian
a.       Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan acuan bagi kepala sekolah didalam mengambil kebijakan-kebijakan pada proses belajar mengajar agar proses pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
b.      Bagi guru memberikan masukan untuk tenaga pengajar bahwa penggunaan metode pembelajaran PAIKEM dapat membantu siswa dalam proses belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c.       Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar PAI sehingga siswa dapat memperoleh  hasil yang lebih baik seperti yang diharapkan.
d.      Bagi peneliti, Dapat dijadikan sebagai rujukan pada penelitian-penelitian berikutnya.
E.     Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian bertujuan untuk membatasi penelitian yang akan di bahas untuk memperlancar proses pelaksanaan yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
1.      Subyek penelitian dalam hal ini terbatas pada siswa kelas VII MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
2.      Objek  penelitian ini adalah penerapan PAIKEM dan hasil belajar PAI pada siswa kelas VII MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
3.      Lokasi penelitian ini dilakukan  di MTs. Madarijul Huda Kembang.
F.     Definisi Operasional
1.      Pengertian PAIKEM
          Pembelajran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (Pengetahuan) baru dengan pengalaman (Pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Peserta didik dibelajarkan bagai mana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan diluar kelas. Peserta didik diperkenankann bekerja secara Kooperatif  (Suprijono, 2011: 24).
Berdasarkan uraian di atas pembelajaran PAIKEM dalam penelitian ini adalah sistem belajar yang diterapkan dalam proses pembelajaran PAI di kelas VII MTs. Madarijul Huda Kembangdengan menerapkan langkah, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
2.      Hasil Belajar
Hasil belajar adalah ukuran tinggkat penguasaan terhadap materi pelajaran (Hamalik, 2004), sedangkan menurut Hamzah (2002) menyatakan bahwa hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil belajar adalah prestasi yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran.   
Jadi hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa mengalami suatu proses atau lebih menguasai konsep-konsep pelajaran, mampu menyelesaikan soal-soal serta bisa mengoprasikan alat Teknologi yang berhubungan dengan PAI dengan penerapkan pembelajaran PAIKEM di kelas VII MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Menurut Purwadarminta (1996:768) yang dimaksud dengan Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, Sedangkan  menurut ahli lain mentayakan bahwa Prestasi belajar adalah “hasil yang telah di capai dari apa yang telah dilakukan, di kerjakan, di usahakan dan sebagainya” (Badudu dan Zain, 2001:1088).







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.       Deskripsi Teori
1.      Pembelajaran PAIKEM
        Pembelajran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (Pengetahuan) baru dengan pengalaman (Pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Peserta didik dibelajarkan bagai mana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan diluar kelas. Peserta didik diperkenankann bekerja secara Kooperatif  (Suprijono, 2011: 24).
        Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
a.       Aktif di maksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif.
b.      Inovatif maksudnya bisa mangadaptasikan diri dari model pembelajaran yang menyenangkan (learning is fun) yang merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran Inovatif.
c.       Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
d.      Efektif, yaitu tidak menghasilkan  apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus di capai.
e.       Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
        Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika  pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Secara garis besar gambaran PAIKEM adalah sebagai berikut:
a.       Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b.      Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c.       Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’ Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
d.      Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Jadi pembelajaran PAIKEM adalah suatu metode pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai pengenalan terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam pross pembelajaran akan mengajak siswa lebih aktif, Inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
2.      Hasil Belajar
A.    Pengertian Hasil Belajar
Suharsimi Arikunto ( 1990:133) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati, dan dapat diukur”.
Hasil belajar adalah bila seorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
a.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1.      Faktor Intern
Faktor Intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, Adapun yang dapat digolongkan kedalam intern yaitu kecerdasa atau intelegensi, bakat, minat, motivasi.
2.      Faktor Ekstern
Faktor Ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan keadaan lingkungan masyarakat”.
Hasil merupakan kecakapan langsung yang dapat diukur dengan tes. Tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya model belajar. Yang dimaksud dengan hasil belajar dalam penenelitian ini adalah hasil usaha belajar PAI berupa aspek kognitif yang diukur melalui soal ulangan.
Tes menurut Margono (2004) merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Sedangkan soal adalah alat pengumpul informasi tertentu yang jika dibandingkan dengan alat-alat lain, soal lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Oleh karna itu, soal harus memenuhi aturan,  persyaratan kelayakan dan pengambilan skor tertentu. Jadi soal merupakan penilaian akhir dari status masing-masing siswa telah menyelesaikan sebagian atau keseluruhan program pengajar.

b.      Ciri-ciri Hasil Belajar
Dalam buku terbitan Depdiknas 2003 menyebutkan bahwa ciri-ciri hasil belajar adalah :
a.       Adanya kemampuan siswa untuk mengingat kembali informasi atau materi yang telah dipelajari,
b.      Adanya kemampuan siswa yang nampak dalam ketrampilan mengelompokkan, menyajikan dan menafsirkan data,
c.       Adanya kemampuan siswa untuk menghasilkan suatu nilai dari materi pelajaran berdasarkan kriteria nyata, jelas dan obyektif.
d.      Kriteria ketuntasan minimal ( KKM )Tahun pelajaran 2014/2015.
e.    Seorang Siswa bisa dikatakan memenuhi setandar kelulusan pada suatu pelajaran apabila mendapatkan:
No
Kualifikasi
Nilai
1
Sangat Baik
80- 100
2
Baik
70- 79
3
Cukup
60- 69
  (Buku pedoman FKIP UNUD, 1983: 1)
Mencermati uraian tersebut maka ciri-ciri hasil belajar terwujud dalam ranah kognitif, efektif, psikomotor serta kreativitas pada diri serta wajar tanpa tekanan orang lain.
B.     Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini dapat di paparkan sebagai berikut:
Hasil Penelitian Mahiruddin (2011) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII.4 Smester II SMPN 7 Mataram 2010/2011”, Data aktivitas siswa dan guru diperoleh melalui lembar observasi, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh melalui tes pada setiap akhir pertemuan. Dari hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal 66%. Sedangkan hasil penelitian siklus II menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal 83%. Dan hasil penelitian siklus III menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal 93%. Pembelajaran dan hasil evaluasi tersebut, di ketahui bahwa penerapan Realistic Mathematics Education (RME) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII.4 smester II SMP Negeri 7 Mataram pada materi pokok garis dan sudut tahun pelajaran 2010/2011.
C.    Kerangka Berfikir
Untuk mengurangi kebosanan dan tidak paham siswa dalam belajar PAI, maka guru harus mengusahakan suatu cara yang dapat membantu siswa agar lebih cepat memahami dan memotivasi dalam pelajaran tersebut. Salah satu caranya adalah membuat siswa menjadi aktif dan guru membuat suasana menyenangkan dengan begitu hasil belajar di harapkan dapat tercapai dengan baik.
Dalam pengajaran PAI membuat suasana menyenangkan dapat menciptakan kondisi belajar yang mengarah pada potensi siswa untuk berfikir kreatif dan melibatkan diri secara aktif dalam proses  belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas membuat siswa aktif dan suasana belajar menyenangkan yang didukung oleh pola kerja kelompok dalam mengerjakan tugas/soal-soal latihan akan lebih mudah untuk dikerjakan khususnya dalam belajar PAI. Karena siswa akan lebih cepat untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang terkandung dalam pelajaran terserbut. disamping itu siswa juga menggunakan tingkat  berpikir yang lebih tinggi selama dan setelah diskusi  dalam kelompok. Jadi, materi yang dipelajari siswa akan melekat untuk periode waktu yang lama, sehingga siswa akan memiliki kesiapan kePAIa akan diadakan evaluasi sekaligus akan meningkatkan hasil belajarnya.
D.    Hipotesis
Secara etimologi, Kata hipotesis berasal dari kata Hipo artinya lemah dan Tesa yang berarti pernyataan. Maka hipotesis adalah jawaban sementara atau  pernyataan yang masih lemah kebenarannya (Sugiyono, 2009: 64). Sedangkan menurut  Suharsimi Arikunto (2006: 73)  bahwa “Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti kebenarannya”
Berdasarkan dua pendapat diatas, jadi peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut ”Ada pengaruh penerapan pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAI siswa kelas VII di MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015”.














BAB III
METODE PENELITIAN

A.       Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian penelitian adalah suatu pendekatan  yang digunakan dalam suatu penelitian. Dalam buku metode penelitian dijelaskan bahwa rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran penetuan matang tentang hal-hal yang dilakukan serta dapat pula dijadikan dasar penelitian  baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain tehadap penelitian, dan bertujuan memberikan pertanggung jawaban terhadap langkah yang diambil” (Margono, 1997: 100).
Sehubungan dengan penelitian ini maka secara konseptual rancangan penelitian dapat sebagai berikut:.

Sebelum menggunakan metode PAIKEM

Leger

Hasil belajar

Metode tes

Metode tes

Hasil belajar

Sesudah menggunakan metode PAIKEM

Leger
Kesimpulan

Analisis data t-tes

B.       Populasi dan Sampel
1.       Populasi
Populasi menurut  Suharsimi Arikunto (2010:173) adalah keseluruhan subyek penelitian. penelitian dikatakan sebagai penelitian populasi apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian dan melihat semua liku-liku yang ada dalam populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII MTs. Madarijul Huda Kembang,  jumlah siswa-siswi MTs. Madarijul Huda Kembang yang di data peneliti berdasarkan keterangan dari bagian Tata Usaha (TU) yang berjumlah 159 orang, karena subyek penelitian lebih dari 100, maka hanya di ambil 15% dari jumlah populasi yang ada untuk dijadikan sampel, akan tetapi karna di setiap kelas memiliki banyak kesamaan maka dalam penelitian ini hanya diambil dua kelas yaitu kelas putra dan kelas putri untuk dijadikan sebagai sampel.
Adapun daftar populasi penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Siswa MTs. Madarijul Huda Kembang.
No
Kelas
Jumlah
1
VII
159
2
VIII
153
3
IX
120
Jumlah
432 siswa
Sumber: TU MTs. Madarijul Huda Kembang.
            
Tabel 2. Daftar ditribusi populasi.
No
Kelas
Jumlah
1
VII. A
29
2
VII.B
28
3
VII.C
34
4
VII.D
32
5
VII.E
36



Jumlah
159


            Sumber: TU MTs. Madarijul Huda Kembang.
2.       Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah karaktristik PAI yang dimiliki oleh populasi ( Sugiyono, 2007: 60 ). Pendapat lain mengatakan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto 2010:174).
a.       Teknik Sampling
Metode yang digunakan dalam menentukan sejumlah populasi yang mewakili sebagai responden penelitian dikenal dengan istilah teknik sampling,  adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Cluster Sampling (sampel gugus sederhana), teknik sampling ini terjadi jika populasi terdiri dari beberapa kelompok dengan karakterisPAI yang hampir sama, sehingga salah satu di antaranya dapat ditarik sebagai sampel (Gulo, 2002: 93).
b.      Ukuran Sampel
Ukuran sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, hal ini diterapkan apabila peneliti hanya akan  meneliti sebagian dari populasi dan kemudian bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitian sampel,  penelitian sampel dilakukan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar homogen,  pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan kesimpulan sampel sekaligus kesimpulan populasi.
Sekedar menjadi acuan (patokan) apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik semua subjek diambil sebagai sampel, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,  namun  jika jumlah subjeknya lebih atau cukup besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung pada kemampuan penelitian baik dari segi waktu, tenaga, ataupun dana (Suharsimi Arikunto, 2006: 134).
Besar kecilnya kebutuhan sampel ditanggung sepenuhnya oleh peneliti. Semakin besar sampel, maka hasil penelitian akan semakin baik, dalam penelitian ini peneliti mengambil 1 kelas sebagai cluster untuk sampel penelitian, yaitu kelas VII.A Berikut daftar distribusi sampel.
         Tabel 3. Distribusi sampel
No
Kelas
Jumlah
1
VII.A
29
2
VII C
34
Jumlah
53
                        Sumber: TU MTs. Madarijul Huda Kembang.
C.       Instrumen Penelitian       
Instrumen penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Purwanto, 2010 ). Pendapat lain mengatakan Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data yang empiris sebagaimana mestinya” (Margono, 2003:179). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes sebagai metode pokok dan dokumentasi, observasi dan wawancara sebagai metode pelengkap.
Dalam penyusunan instrument, ditempuh langkah-langkah mulai dari perencanaan dan penyusunan instrumen sehingga, instrument tersebut dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat. Dikatakan reliable apabila instrumen tersebut dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena sudah dianggap baik (Suharsimi, 2000:130). Sehubungan dengan penelitian ini untuk mendapatkan  data tentang Pengaruh Penerapan Pembelajaran PAIKEM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PAI Pada Siswa Kelas VII Di MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.



D.       Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan guna mendapatkan data yang tepat dan akurat yang sesuai dengan kebutuhan peneliti yang tepat dalam penelitian ini. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1.      Dokumentasi
  Dalam buku Metodologi Penelitian Pendidikan dinyatakan bahwa: “Dokumentasi merupakan informasi yang diperoleh dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari (Sukardi, 2003: 81)”. Sedangkan menurut pendapat ahli lain  menjelaskan bahwa: “Suharsimi Arikunto (2001: 187) diuraikan  bahwa “Metode Dokumentasi adalah suatu cara untuk mencari data atau hal-hal yang berupa catatan transkrip”.
Metode dokumentasi merupakan suatu cara memperoleh data mengenai hal-hal tertentu terutama peninggalan tertulis, arsip-arsip dan sebagaimana yang berkaitan dengan subyek yang diteliti yaitu siswa-siswi MTs. Madarijul Huda Kembang, metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum tentang MTs. Madarijul Huda Kembang secara terperinci dan metode dokumentasi ini digunakan untuk mencari data yang berkaitan dengan siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini, apabila ada kekeliruan dengan data yang sudah diperoleh.
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan dokumen adalah data yang diperoleh dan dipelajari yang bersumber pada tulisan, dalam hal ini jenis-jenis dokumentasi yang diperlukan adalah : Absensi (subyek) dan nilai siswa pada mata pelajaran PAI.
2.      Tes         
Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran PAIKEM dan dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar dan pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan mengamati proses kegian belajar mengajar, dan dibantu oleh satu orang guru yaitu guru PAI yang ada di tempat penelitian. Isi lembar observasi adalah berisi tentang daftar pertanyaan baik untuk siswa. 
3.       Observasi
Dalam buku Metodologi Reseach digunakan  bahwa “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis” (Sutrisno Hadi, 1986: 139 ). Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dalam sebuah situs menyatakan bahwa “Observasi merupakan alat pengumpul data yang dilakukan secara sistematis, observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk di tatafsirkan seecara ilmiah”
4.      Metode Wawancara
Dalam buku Metodolagi Penelitian dijelaskan bahwa “Wawncara/Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara” (Suharsimi, 2006: 155). Pendapat ahli lain dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif menyatakan bahwa “Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden” (Afifudin dan Saebani, 2009: 131).
E.       Teknik Analisis Data
Analisis data adalah sebagian proses merinci usaha secara formal untuk menemukan atau merumuskan hipotesis atau ide seperti yang dilaksanakan berdasarkan atas data yang diperoleh sebagai usaha untuk memberikan hipotesis (Mulyana, 2008 : 25). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Setelah memperoleh data hasil belajar siswa, maka data tersebut kemudian dianalisis secara kuantitatif, dengan demikian rumus t-test yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Keterangan :
t           : t-test
M1       : Angka rata-rata sesudah penggunaan metode paikem
M0       : Angka rata-rata sebelum penggunaan metode paikem
N         : Jumlah Seluruh Siswa
d          : D – Md, sedangkan
Md=  dan D=X1-X0
t-test, Netra (dalam Haerani, 2011:27)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pembelajaran PAIKEM"

Post a Comment

Silahkan komentar dengan baik