Bab I’rab Dalam Ilmu Nahwu – Pengertian I’rab, Tahukah anda apa yang dimaksud dengan I’rab dalam Ilmu
Nahwu? I’rab dalam Ilmu Nahwu adalah perubahan akhir kalimat disebabkan karena
beberapa amil yang masuk, baik perubahannya itu secara lafdhi (tampak)
maupun taqdiri (perkiraan). Contoh : جاء زيدٌ, رأيت زيدًا, مررت بزيدٍ. Kita lihat saja, bahwa lafadz زيد berubah-ubah
harokat akhirnya. Inilah yang dinamakan I’rab. Perubahan tersebut karena
Amil yang berbeda-beda, yaitu جاء (fiil) yang harus
menuntut lafadz lain dirafa’kan, مررت menuntut lafadz lain untuk
dinashobkan dan ba’ (huruf jer) yang menuntut lafadz lain dijerkan.
PENGERTIAN AMIL
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Amil adalah sesuatu yang menuntut lafadz lain untuk dii’rabi, baik rafa’,
nashab, jer maupun jazm. Contoh diatas merupakan perubahan secara lafdhi
(tampak), sedangkan contoh perubahan yang taqdiri (perkiraan) adalah جاء الفتى, رأيت الفتى, مررت بالفتى . Lafadz الفتى terlihat
masih dalam keadaan yang sama, walaupun dimasuki amil yang berbeda-beda, tetapi
ketetapan itu dikarenakan pada lafadz الفتى akhirnya terdapat huruf
alif layyinah yang tidak dapat menerima harakat, sehingga perubahan dari lafadz
الفتى dikira-kirakan.
1. Rafa'. contoh : جاء زيدٌ
2. Nashab contoh : رأيت زيدًا
3. Jer. contoh : مررت بزيدٍ
4. Jazm. contoh : لم يضربْ
I'RAB KALIMAH ISIM DAN FIIL
I'rab Rafa', Nashab, Jer hanya bisa dimiliki oleh Kalimat Isim. Sedangkan Kalimah Fi'il bisa dii'rabi dengan i'rab Rafa', Nashab, dan Jazm. Dari penjelasan tersebut, maka I'rab Jazm tidak akan bisa dimiliki oleh isim, dan sebaliknya I'rab Jer tidak akan bisa dimiliki fiil.
Demikian pembahasan I'rab Dalam Ilmu Nahwu, semoga dapat dijadikan dasar untuk pemula dalam mendalami bahasa arab yang benar, dan sebagai penyemangat agar kita lebih cinta kepada Bahasa Arab sebagaimana Rasululloh SAW.
0 Response to "Bab I'rab Dalam Ilmu Nahwu"
Post a Comment
Silahkan komentar dengan baik