PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Suatu pengajaran yang hanya mengutamakan prinsip individual tidak akan
menguntungkan siswa maupun masyarakat. Kehidupan sebagian besar siswa
dipengaruhi oleh orang lain maupun teman-temannya. Dimana ada orang hidup
bersama-sama, tentu disana ada kontak sosial. Hubungan sosial antara sesama
manusia merupakan suatu keharusan, sebab dengan kontak sosial orang akan dapat
mengembangkan kepribadiannya dengan lebih sempurna. Dengan kegiatan-kegiatan
ini maka dalam setiap kegiatan mengajar guru dituntut agar sanggup menciptakan
suasana sosial yang membangkitkan kerja sama diantara para siswa dalam
mewujudkan materi pelajaran supaya dapat diserap lebih efektif dan efesien
(Depdiknas, 2003).
Proses
belajar mengajar pada intinya tertumpu pada suatu persoalan yaitu bagaimana
guru melibatkan siswa agar terjadi proses belajar yang efektif untuk mencapai
hasil sesuai dengan tujuan. Hal ini menuntut guru untuk lebih kreatif memilih
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan disajikan
kepada siswa.
Pada
proses pembelajaran selama ini guru lebih mendominasi proses pembelajaran yaitu
guru menyampaikan materi dengan metode ceramah sedangkan siswa hanya mendengar,
mencatat dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Pembelajaran seperti
ini akan memaPAIan kreatifitas siswa sehingga berdampak pada rendahnya hasil
belajar siswa.
Informasi
yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru PAI di MTs. Madarijul Huda
Kembang Dukuhseti Pati bahwa aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran masih
rendah, walaupun ada sebagian kecil siswa yang aktif dan menanggapi apa yang
disampaikan oleh guru. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga
siswa kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan sendiri konsep-konsep pelajaran
yang ada. Hal ini menyebabkan pelajaran PAI kurang menarik sehingga mengurangi
antusias siswa untuk belajar PAI yang berdampak pada rendahnya hasil belajar
siswa.
Pembelajaran
yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air
adalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan atau
disingkat dengan PAIKEM. Disebut demikian, karena pembelajaran ini dirancang
agar mengaktifkan dan mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran PAI
siswa kelas VII di MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Sehingga pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan. Menurut Sunhaji,M.Ag
(2007). Kegiatan pembelajaran adalah suatu aktifitas untuk mentransformasikan
bahan pelajaran kepada subjek belajar. Pada konteks ini, guru berperan sebagai
penjabar dan menerjemahkan bahan tersebut agar dimiliki siswa MTs. Madarijul
Huda Kembang.
Berbagai
upaya dan strategi dilakukan guru supaya bahan/materi pelajaran tersebut dapat
dengan mudah dicerna oleh subjek belajar, yakni tercapainya tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Tujuan ini merupakan gambaran perilaku yang diharapkan
dimiliki oleh subjek belajar, atau hasil belajar yang diharapkan dan untuk
mengurangi kebosanan dan tidak paham siswa dalm belajar PAI, maka guru harus
mengusahakan suatu cara yang dapat membantu siswa agar lebih cepat memahami dan
memotivasi dalam pelajaran tersebut.
Salah
satu caranya adalah membuat siswa menjadi aktif dan guru membuat suasana
menyenangkan dengan itu hasil belajar di harapkan dapat tercapai dengan baik.
Dalam
pengajaran PAI membuat suasana menyenangkan dapat menciptakan kondisi belajar
yang mengarah pada potensi siswa untuk berfikir kreatif dan melibatkan diri
secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan tersebut maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian tentang; Pengaruh Penerapan Pembelajaran PAIKEM Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PAI Siswa kelas VII Di MTs. Madarijul Huda
Kembang Tahu Pelajaran 2014/2015.
B. Rumusan
Masalah
Berpijak pada latar belakang permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ”Apakah ada pengaruh
penerapan metode pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan Hasil Belajar PAI pada
siswa kelas VII di MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015”?
C. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan Penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran PAIKEM
dalam meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VII MTs. Madarijul
Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
D. Manfaat
Penelitian
a.
Bagi Kepala
Sekolah, sebagai bahan acuan bagi kepala sekolah didalam mengambil
kebijakan-kebijakan pada proses belajar mengajar agar proses pembelajaran bisa
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
b.
Bagi guru
memberikan masukan untuk tenaga pengajar bahwa penggunaan metode pembelajaran
PAIKEM dapat membantu siswa dalam proses belajarnya sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
c. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membuat siswa
lebih aktif dalam belajar PAI sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang
lebih baik seperti yang diharapkan.
d. Bagi peneliti, Dapat dijadikan sebagai rujukan pada
penelitian-penelitian berikutnya.
E. Ruang
Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian bertujuan untuk membatasi
penelitian yang akan di bahas untuk memperlancar proses pelaksanaan yang
dilakukan yaitu sebagai berikut :
1.
Subyek
penelitian dalam hal ini terbatas pada siswa kelas VII MTs. Madarijul Huda
Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
2.
Objek
penelitian ini adalah penerapan PAIKEM dan hasil belajar PAI pada siswa
kelas VII MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
3.
Lokasi
penelitian ini dilakukan di MTs. Madarijul Huda Kembang.
F. Definisi
Operasional
1.
Pengertian
PAIKEM
Pembelajran
PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu
peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (Pengetahuan) baru dengan
pengalaman (Pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Peserta didik dibelajarkan bagai
mana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan
diluar kelas. Peserta didik diperkenankann bekerja secara Kooperatif
(Suprijono, 2011: 24).
Berdasarkan
uraian di atas pembelajaran PAIKEM dalam penelitian ini adalah sistem belajar
yang diterapkan dalam proses pembelajaran PAI di kelas VII
MTs. Madarijul Huda Kembangdengan menerapkan langkah, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan.
2.
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah ukuran tinggkat penguasaan terhadap
materi pelajaran (Hamalik, 2004), sedangkan menurut Hamzah (2002) menyatakan
bahwa hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu
hasil dan belajar. Hasil
belajar adalah prestasi yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran.
Jadi
hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang
diperoleh siswa setelah siswa mengalami suatu proses atau lebih menguasai
konsep-konsep pelajaran, mampu menyelesaikan soal-soal serta bisa mengoprasikan
alat Teknologi yang berhubungan dengan PAI dengan penerapkan pembelajaran
PAIKEM di kelas VII MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Menurut
Purwadarminta (1996:768) yang dimaksud dengan Prestasi adalah hasil yang telah
dicapai, Sedangkan menurut ahli lain mentayakan bahwa Prestasi belajar
adalah “hasil yang telah di capai dari apa yang telah dilakukan, di kerjakan,
di usahakan dan sebagainya” (Badudu dan Zain, 2001:1088).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran PAIKEM
Pembelajran PAIKEM adalah pembelajaran
bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun
keterkaitan antara informasi (Pengetahuan) baru dengan pengalaman (Pengetahuan
lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Peserta didik dibelajarkan bagai
mana mereka mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan
diluar kelas. Peserta didik diperkenankann bekerja secara Kooperatif
(Suprijono, 2011: 24).
Peran
aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif,
yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana
belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya
secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
a. Aktif
di maksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif.
b. Inovatif
maksudnya bisa mangadaptasikan diri dari model pembelajaran yang menyenangkan (learning
is fun) yang merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran Inovatif.
c. Kreatif
dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
d. Efektif,
yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus di capai.
e. Menyenangkan
adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya
tinggi.
Menurut
hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar.
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya
seperti bermain biasa.
Secara garis
besar gambaran PAIKEM adalah sebagai berikut:
a. Siswa
terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b. Guru
menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru
mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik
dan menyediakan ‘pojok baca’ Guru menerapkan cara mengajar yang lebih
kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
d. Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan
lingkungan sekolahnya.
Jadi pembelajaran PAIKEM adalah
suatu metode pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung dengan
berbagai pengenalan terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam pross
pembelajaran akan mengajak siswa lebih aktif, Inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
2.
Hasil Belajar
A.
Pengertian Hasil Belajar
Suharsimi
Arikunto ( 1990:133) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil akhir setelah
mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat
diamati, dan dapat diukur”.
Hasil
belajar adalah bila seorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku
pada orang tersebut, misalnya dari tidak mengerti menjadi mengerti dan
sebagainya.
a.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar
1. Faktor
Intern
Faktor
Intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, Adapun
yang dapat digolongkan kedalam intern yaitu kecerdasa atau intelegensi, bakat,
minat, motivasi.
2. Faktor
Ekstern
Faktor
Ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan
sekolah, dan keadaan lingkungan masyarakat”.
Hasil
merupakan kecakapan langsung yang dapat diukur dengan tes. Tinggi rendahnya
hasil belajar yang dicapai dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya model
belajar. Yang dimaksud dengan hasil belajar dalam penenelitian ini adalah hasil
usaha belajar PAI berupa aspek kognitif yang diukur melalui soal ulangan.
Tes
menurut Margono (2004) merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Sedangkan soal adalah alat pengumpul
informasi tertentu yang jika dibandingkan dengan alat-alat lain, soal lebih
resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Oleh karna itu, soal harus memenuhi
aturan, persyaratan kelayakan dan pengambilan skor tertentu. Jadi soal
merupakan penilaian akhir dari status masing-masing siswa telah menyelesaikan
sebagian atau keseluruhan program pengajar.
b. Ciri-ciri
Hasil Belajar
Dalam
buku terbitan Depdiknas 2003 menyebutkan bahwa ciri-ciri hasil belajar adalah :
a. Adanya
kemampuan siswa untuk mengingat kembali informasi atau materi yang telah
dipelajari,
b. Adanya
kemampuan siswa yang nampak dalam ketrampilan mengelompokkan, menyajikan dan
menafsirkan data,
c. Adanya
kemampuan siswa untuk menghasilkan suatu nilai dari materi pelajaran
berdasarkan kriteria nyata, jelas dan obyektif.
d. Kriteria
ketuntasan minimal ( KKM )Tahun pelajaran
2014/2015.
e. Seorang Siswa
bisa dikatakan memenuhi setandar kelulusan pada suatu pelajaran apabila
mendapatkan:
No
|
Kualifikasi
|
Nilai
|
1
|
Sangat Baik
|
80- 100
|
2
|
Baik
|
70- 79
|
3
|
Cukup
|
60- 69
|
(Buku pedoman FKIP UNUD, 1983: 1)
Mencermati
uraian tersebut maka ciri-ciri hasil belajar terwujud dalam ranah kognitif,
efektif, psikomotor serta kreativitas pada diri serta wajar tanpa tekanan orang
lain.
B. Hasil
Penelitian yang Relevan
Hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan penelitian ini dapat di paparkan sebagai
berikut:
Hasil
Penelitian Mahiruddin (2011) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VII.4 Smester II SMPN 7 Mataram 2010/2011”, Data aktivitas
siswa dan guru diperoleh melalui lembar observasi, sedangkan data prestasi belajar siswa
diperoleh melalui tes pada setiap akhir pertemuan. Dari hasil penelitian siklus
I menunjukkan bahwa
ketuntasan klasikal 66%. Sedangkan hasil penelitian siklus II menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal 83%. Dan hasil
penelitian siklus III menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal 93%. Pembelajaran
dan hasil evaluasi tersebut, di ketahui bahwa penerapan Realistic Mathematics
Education (RME) dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas
VII.4 smester II SMP Negeri 7 Mataram pada materi pokok garis dan sudut tahun
pelajaran 2010/2011.
C.
Kerangka
Berfikir
Untuk mengurangi kebosanan dan tidak paham siswa dalam
belajar PAI, maka guru harus mengusahakan suatu cara yang dapat membantu
siswa agar lebih cepat memahami dan memotivasi dalam pelajaran tersebut. Salah
satu caranya adalah membuat siswa menjadi aktif dan guru membuat suasana
menyenangkan dengan begitu hasil belajar di harapkan dapat tercapai dengan
baik.
Dalam pengajaran PAI membuat suasana menyenangkan dapat
menciptakan kondisi belajar yang mengarah pada potensi siswa untuk berfikir
kreatif dan melibatkan diri secara aktif dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas membuat siswa aktif dan
suasana belajar menyenangkan yang didukung oleh pola kerja kelompok dalam
mengerjakan tugas/soal-soal latihan akan lebih mudah untuk dikerjakan khususnya
dalam belajar PAI. Karena siswa akan lebih cepat untuk menemukan dan memahami
konsep-konsep yang terkandung dalam pelajaran terserbut. disamping itu siswa
juga menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi selama dan setelah
diskusi dalam kelompok. Jadi, materi yang dipelajari siswa akan melekat
untuk periode waktu yang lama, sehingga siswa akan memiliki kesiapan kePAIa
akan diadakan evaluasi sekaligus akan meningkatkan hasil belajarnya.
D.
Hipotesis
Secara
etimologi, Kata hipotesis berasal dari kata Hipo artinya lemah
dan Tesa yang berarti pernyataan. Maka hipotesis adalah jawaban
sementara atau pernyataan yang masih lemah kebenarannya (Sugiyono, 2009:
64). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 73) bahwa
“Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti kebenarannya”
Berdasarkan
dua pendapat diatas, jadi peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut ”Ada
pengaruh penerapan pembelajaran PAIKEM dalam meningkatkan hasil belajar pada
mata pelajaran PAI siswa kelas VII di MTs. Madarijul Huda Kembang Tahun
Pelajaran 2014/2015”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Rancangan
Penelitian
Rancangan penelitian penelitian adalah
suatu pendekatan yang digunakan dalam suatu penelitian. Dalam buku metode
penelitian dijelaskan bahwa rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan
proses pemikiran penetuan matang tentang hal-hal yang dilakukan serta dapat
pula dijadikan dasar penelitian baik oleh peneliti itu sendiri maupun
orang lain tehadap penelitian, dan bertujuan memberikan pertanggung jawaban
terhadap langkah yang diambil” (Margono, 1997: 100).
Sehubungan dengan penelitian ini maka
secara konseptual rancangan penelitian dapat sebagai berikut:.
Sebelum menggunakan metode PAIKEM
|
Leger
|
Hasil
belajar
|
Metode tes
|
Metode tes
|
Hasil
belajar
|
Sesudah menggunakan metode PAIKEM
|
Leger
|
Kesimpulan
|
Analisis data t-tes
|
B.
Populasi dan
Sampel
1.
Populasi
Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) adalah
keseluruhan subyek penelitian. penelitian dikatakan sebagai penelitian populasi
apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian
dan melihat semua liku-liku yang ada dalam populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII MTs.
Madarijul Huda Kembang, jumlah siswa-siswi MTs. Madarijul Huda Kembang
yang di data peneliti berdasarkan keterangan dari bagian Tata Usaha (TU) yang
berjumlah 159 orang, karena subyek penelitian lebih dari 100, maka hanya di
ambil 15% dari jumlah populasi yang ada untuk dijadikan sampel, akan tetapi
karna di setiap kelas memiliki banyak kesamaan maka dalam penelitian ini hanya
diambil dua kelas yaitu kelas putra dan kelas putri untuk dijadikan sebagai
sampel.
Adapun daftar populasi penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Siswa MTs.
Madarijul Huda Kembang.
No
|
Kelas
|
Jumlah
|
1
|
VII
|
159
|
2
|
VIII
|
153
|
3
|
IX
|
120
|
Jumlah
|
432 siswa
|
Sumber: TU MTs.
Madarijul Huda Kembang.
Tabel 2. Daftar
ditribusi populasi.
No
|
Kelas
|
Jumlah
|
1
|
VII. A
|
29
|
2
|
VII.B
|
28
|
3
|
VII.C
|
34
|
4
|
VII.D
|
32
|
5
|
VII.E
|
36
|
Jumlah
|
159
|
Sumber: TU MTs. Madarijul Huda Kembang.
2.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah karaktristik PAI yang dimiliki
oleh populasi ( Sugiyono, 2007: 60 ). Pendapat lain mengatakan sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto 2010:174).
a.
Teknik Sampling
Metode yang digunakan dalam menentukan sejumlah populasi yang
mewakili sebagai responden penelitian dikenal dengan istilah teknik
sampling, adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Simple Cluster Sampling (sampel gugus sederhana), teknik sampling
ini terjadi jika populasi terdiri dari beberapa kelompok dengan karakterisPAI
yang hampir sama, sehingga salah satu di antaranya dapat ditarik sebagai sampel
(Gulo, 2002: 93).
b.
Ukuran Sampel
Ukuran sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti,
hal ini diterapkan apabila peneliti hanya akan meneliti sebagian dari
populasi dan kemudian bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel, penelitian sampel dilakukan apabila keadaan subjek di dalam
populasi benar-benar homogen, pengambilan sampel ini harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi
sebagai contoh, atau dapat menggambarkan kesimpulan sampel sekaligus kesimpulan
populasi.
Sekedar menjadi acuan (patokan) apabila subjeknya kurang dari 100,
maka lebih baik semua subjek diambil sebagai sampel, sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi, namun jika jumlah subjeknya lebih
atau cukup besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung
pada kemampuan penelitian baik dari segi waktu, tenaga, ataupun dana (Suharsimi
Arikunto, 2006: 134).
Besar kecilnya kebutuhan sampel ditanggung sepenuhnya oleh
peneliti. Semakin besar sampel, maka hasil penelitian akan semakin baik, dalam
penelitian ini peneliti mengambil 1 kelas sebagai cluster untuk sampel
penelitian, yaitu kelas VII.A Berikut daftar distribusi sampel.
Tabel 3. Distribusi sampel
No
|
Kelas
|
Jumlah
|
1
|
VII.A
|
29
|
2
|
VII C
|
34
|
Jumlah
|
53
|
Sumber: TU MTs. Madarijul Huda Kembang.
C.
Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian adalah cara yang
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Purwanto, 2010 ). Pendapat lain mengatakan “Instrumen sebagai alat pengumpulan
data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga
menghasilkan data yang empiris sebagaimana mestinya” (Margono, 2003:179). Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes sebagai metode pokok dan dokumentasi, observasi dan wawancara
sebagai metode pelengkap.
Dalam penyusunan instrument, ditempuh langkah-langkah mulai
dari perencanaan dan penyusunan instrumen sehingga, instrument tersebut
dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan data dari variable yang diteliti
secara tepat. Dikatakan reliable apabila instrumen tersebut dapat dipercaya
untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena sudah dianggap baik
(Suharsimi, 2000:130). Sehubungan dengan penelitian ini untuk mendapatkan
data tentang Pengaruh Penerapan Pembelajaran PAIKEM Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran PAI Pada Siswa Kelas VII Di MTs. Madarijul Huda
Kembang Tahun Pelajaran 2014/2015.
D.
Teknik Pengumpulan
Data
Pengumpulan data dilakukan guna
mendapatkan data yang tepat dan akurat yang sesuai dengan kebutuhan peneliti
yang tepat dalam penelitian ini. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah:
1. Dokumentasi
Dalam buku Metodologi Penelitian Pendidikan dinyatakan
bahwa: “Dokumentasi merupakan informasi yang diperoleh dari bermacam-macam
sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana
responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari (Sukardi, 2003:
81)”. Sedangkan menurut pendapat ahli lain menjelaskan bahwa: “Suharsimi
Arikunto (2001: 187) diuraikan bahwa “Metode Dokumentasi adalah suatu
cara untuk mencari data atau hal-hal yang berupa catatan transkrip”.
Metode dokumentasi merupakan suatu cara memperoleh data
mengenai hal-hal tertentu terutama peninggalan tertulis, arsip-arsip dan
sebagaimana yang berkaitan dengan subyek yang diteliti yaitu siswa-siswi MTs.
Madarijul Huda Kembang, metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran
umum tentang MTs. Madarijul Huda Kembang secara terperinci dan metode
dokumentasi ini digunakan untuk mencari data yang berkaitan dengan siswa yang
menjadi subyek dalam penelitian ini, apabila ada kekeliruan dengan data yang
sudah diperoleh.
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan
dokumen adalah data yang diperoleh dan dipelajari yang bersumber pada tulisan,
dalam hal ini jenis-jenis dokumentasi yang diperlukan adalah : Absensi (subyek)
dan nilai siswa pada mata pelajaran PAI.
2.
Tes
Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran PAIKEM dan dilakukan
pengamatan terhadap aktivitas belajar dan pengamatan terhadap keterlaksanaan
pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan mengamati proses kegian belajar
mengajar, dan dibantu oleh satu orang guru yaitu guru PAI yang ada di
tempat penelitian. Isi lembar observasi adalah berisi tentang daftar pertanyaan
baik untuk siswa.
3. Observasi
Dalam
buku Metodologi Reseach digunakan bahwa “Observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis” (Sutrisno Hadi, 1986: 139 ). Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Dalam sebuah situs menyatakan bahwa
“Observasi merupakan alat pengumpul data yang dilakukan secara sistematis,
observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat
diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk
di tatafsirkan seecara ilmiah”
4. Metode
Wawancara
Dalam
buku Metodolagi Penelitian dijelaskan bahwa “Wawncara/Interview adalah sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara” (Suharsimi, 2006: 155). Pendapat ahli lain dalam buku Metodologi
Penelitian Kualitatif menyatakan bahwa “Wawancara adalah metode pengambilan
data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau
responden” (Afifudin dan Saebani, 2009: 131).
E.
Teknik Analisis
Data
Analisis data adalah sebagian proses
merinci usaha secara formal untuk menemukan atau merumuskan hipotesis atau ide
seperti yang dilaksanakan berdasarkan atas data yang diperoleh sebagai usaha
untuk memberikan hipotesis (Mulyana, 2008 : 25). Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
Setelah memperoleh data hasil belajar
siswa, maka data tersebut kemudian dianalisis secara kuantitatif, dengan
demikian rumus t-test yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Keterangan
:
t
: t-test
M1
: Angka rata-rata sesudah penggunaan metode paikem
M0
: Angka rata-rata sebelum penggunaan metode paikem
N
: Jumlah Seluruh Siswa
d
: D – Md, sedangkan
Md=
dan D=X1-X0
t-test,
Netra (dalam Haerani, 2011:27)
0 Response to "Pembelajaran PAIKEM"
Post a Comment
Silahkan komentar dengan baik